Jumat, 15 April 2011

MUSIK dan ARSITEKTUR


Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Musik adalah bunyi yang dikeluarkan oleh satu atau beberapa alat musik yang dihasilkan oleh individu yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, budaya, lokasi dan selera seseorang. Musik merupakan sebuah bentuk seni dengan menggunakan medium suara. Biasanya unsur musik terdiri dari pitch (yang mengatur melodi dan harmoni), rhythm (berkaitan dengan konsep tempo, meter, dan artikulasi), dinamika, dan kualitas sonik timbre dan tekstur.

Arsitektur adalah ilmu merancang bangunan dalam arti luas arsitek mencakup merancang dan membangun keseluruhan dari yang besar yaitu merancang kota hingga yang kecil yaitu mendesain bangunan dan desain perabotan. Jadi karya arsitektur menyakup konstruksi, fungsi, estetika, ruang, tempat dan keteraturan.

MUSIK DAN ARSITEKTUR

Musik dapat menjadi sumber inspirasi dalam desain. Kepekaan akan prinsip estetika : harmoni, ritme, keseimbangan, penekanan, dll. juga tema dan karakter spesifik lain adalah kunci, yang menjadikan musik sebagai bagian dalam proses perancangan, baik desain produk, tekstil, fashion, grafis, interior, arsitektur maupun kawasan. Kesan psikologis warna, bahan dan konstruksi melengkapi pula perwujudan desain yang utuh dan integral. Sebagai contoh : Musik rock yang berkonotasi maskulin, keras, dinamis dapat divisualisasikan dalam desain interior dan arsitektur melalui penerapan hi-tech pada konstruksi, bahan metal, dominan hitam putih, bentuk geometrik tegas, dengan penataan asimetrik. Desain berkembang dinamis sejalan dengan spirit jaman. Keterkaitan musik dengan desain menjadi salah satu fenomena alam yang menunjukkan bahwa desain merupakan harmoni, sebagaimana juga alam semesta. Mikrokosmos mencerminkan makrokosmos. Arsitektur adalah musik yang beku diungkapkan oleh Pytagoras. Dalam tradisi Pytagorean, musik itu adalah aplikasi angka-angka yang diwujudkan dalam nada-nada. Sama seperti arsitektur, dimana sebuah bangunan disusun oleh material yang memiliki dimensi, angka-angka. Dimensi musik yang memiliki dua ruang dalam waktu, yaitu nada dan sunyi, seperti arsitektur menempati ruang nyata dalam solid dan void. Bila dibandingkan, baik musik dan arsitektur memiliki dimensi angka yang diwujudkan melalui 'meterial'nya masing-masing. Saat mendengarkan musik, sebuah sensasi dapat muncul mengingatkan kita pada sebuah memori dalam hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar